Uji tanda memanfaatkan hanya tanda-tanda ‘plus’dan ‘minus’ yang diperoleh dari selisih antara nilai pengamatan dan median pembanding, tetapi mengabaikan besarnya selisih-selisih tersebut. Wilcoxon
(1945) memperkenalkan satu prosedur nonparametrik untuk menguji median yang
memanfaatkan baik arah (tanda ‘plus’dan ‘minus’) maupun besar arah itu. Uji ini
dikenal dengan istilah uji peringkat bertanda Wilcoxon (Wilcoxon signed-rank
test).
Asumsi
a. Contoh acak
saling bebas dengan median (M) tidak diketahui
b. Peubah yang
diamati kontinu
c. Data diukur
setidaknya dalam skala interval (selang)
d. Pengamatan
saling bebas
Hipotesis
a. (Dua arah ) : H0 : M = M0 vs. H1 : M ≠ M0
b. (Satu arah) : H0 : M ≤ M0 vs. H1 : M > M0
c. (Satu
arah) : H0 : M ≥ M0 vs. H1 : M < M0
Statistik Uji
Prosedur umum uji peringkat
bertanda Wilcoxon adalah sebagai berikut :
1. Hitung selisih nilai data dan
median untuk setiap pengamatan, Di = Xi – M0. Jika
hasilnya Di
=
0, abaikan pengamatan tersebut.
2. Beri peringkat untuk |Di|. Jika
ada nilai yang sama (disebut ties) beri peringkat tengah (mid-rank).
3. Pasangkan tanda ‘plus’ dan
‘minus’ pada peringkat sesuai nilai pada langkah pertama.
4. Hitunglah : jumlah peringkat
bertanda ‘plus’ (T+), dan jumlah peringkat bertanda ‘minus’ (T-).
Statistik uji yang
digunakan untuk masing-masing hipotesis adalah adalah :
a. (Hipotesis
a) : T = T’ = min (T-, T+)
b. (Hipotesis
b) : T = T
c. (Hipotesis c) : T = T+
Kaidah Keputusan
a. (Hipotesis a) :
Tolak H0
jika
T’ ≤ Tn(α/2)
b. (Hipotesis b) :
Tolak H0
jika
T- ≤ Tn(α)
c. (Hipotesis c) :
Tolak H0
jika
T+ ≤ Tn(α)
Catatan Untuk
contoh berukuran besar dapat didekati dengan sebaran normal baku
menggunakan rumus
:
atau jika Ties :
Statistik uji T* akan menyebar normal baku, T* » Normal (0,1)
Contoh :
Seorang dosen
beranggapan bahwa median IP mahasiswa suatu kelas pada semester tertentu kurang
dari 3.40. Ujilah anggapan dosen tersebut jika IP dari 10 orang mahasiswa yang
diambil secara acak dari kelas tersebut adalah seperti yang tersaji dalam tabel
berikut :
(Gunakan taraf nyata 5%)
Mahasiswa
ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
IP
|
3.35
|
3.45
|
3.30
|
3.25
|
3.52
|
3.38
|
3.10
|
3.42
|
3.42
|
3.38
|
Hipotesis yang akan diuji dalam kasus ini adalah
H0 : M ≥ 4.40 lawan H1 : M < 4.40. Sesuai
dengan hipotesis tersebut, maka statistik uji yang digunakan adalah T+ atau
jumlah peringkat selisih bertanda ‘minus’. Tahapan perhitungannya adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh statistik
uji T = T+ = 18.5. Dari tabel peringkat bertanda Wilcoxon (Tabel A3), kita
peroleh T10 (0.05) sekitar 11. Karena T+ lebih besar dari Ttabel, maka hipotesis nol
tidak ditolak, atau dengan kata lain pernyataan dosen tersebut belum dapat dibuktikan.
Sumber: Daniel, Wayne W.1990.Applied Nonparametric Statistics.USA:PWS
KENT Publishing
2 komentar:
terimakasih
bgus sx
Posting Komentar
Silahkan cantumkan alamat email atau CP anda jika ingin komentar dan tertarik untuk mengikuti pelatihan statistik, agar secepatnya dapat kami jawab pertanyaan anda. Terima kasih sebelumnya.